Pakai Kebaya, Peci Dan Sarung Wujud Sumpah Pemuda

Peringatan hari sumpah pemuda yang ke-88 tahun ini di peringati oleh siswa-siswa di SMA Negeri 1 Bajuin di Kecamatan Bajuin dengan melaksanakan upacara pengibaran bendera, Jum’at (28/10). Namun kali ini upacara bendera agak berbeda, dimana para siswanya mengenakan pakaian kebaya dan peci serta kain sarung yang di lingkarkan di leher.
Tidak semata hanya para siswa yang mengenakan pakaian seperti itu, para guru-gurunya juga mengenakan hal yang serupa, bahkan dari para guru ada yang bertugas sebagai pemimpin upacara, pembaca teks Pancasila, pembaca teks Sumpah Pemuda, pembaca teks Undang-Undang Dasar, serta sebagai pasukan pengibar bendera merah putih.
Pemandangan yang di kelilingi pengunungan dan hutan karet, menjadikan suasana nampak nyaman ketika berada di tengah-tengah sekolah ini.
Keberadaan sekolah ini memang masih baru, yakni baru berdiri dua tahun lewat, dan dengan jumlah siswanya hanya sebanyak 95 orang.
Kepala sekolah SMA Negeri 1 Bajuin Darmawai usai upacara mengatakan, memang untuk mengenakan pakaian seperti itu adalah murni dari keinginan siswa-siswa, karena mereka menilai jika upacara dengan mengenakan pakaian sekolah sudah sering dan rutin dilakukan setiap hari Senin, karena ini momentum hari Sumpah Pemuda maka siswa berkeinginan juga dapat menyesuaikan dengan momentum nasional tersebut, ujarnya.
“kita apresiasi keinginan siswa, dan memang di satu sisi sebagai bentuk edukasi ke siswa agar dapat lebih nasionalisme terhadap bangsa ini,”ungkap Darmawati.
Ia menambahkan, kedepannya pihaks ekolah berharap agar masyarakat di Kecamatan Bajuin tidak perlu harus jauh-jauh mensekolahkan anak-anaknya, karena SMA Neger1 Bajuin menjadi kebanggaan, kendati masih harus dilakukan kesempurnaan atas kondisi sekolah seperti salah satunya belum memiliki pagar keliling, kondisi lapangan sekolah yang masih tumbuh subur rumput, kami yakin semua jika di dukung masyarakat maka sekolah ini juga akan bisa tampil layaknya sekolah lain di perkotaan.
Usai pelaksanaan upacara bendera para siswa menampilkan karya seni mereka, mulai dari pembacaan puisi perjuangan pemuda, penampilan vocal grup, serta penampilan pencak silat, yakni dengan memperagakan tehnik memecah botol yang berisi air dengan pukulan tangan.baz